Sabtu, 21 Juni 2025

FILOSOFI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN NILAI



 







Senin, 16 Juni 2025

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL (PSE)

 





Selasa, 10 Juni 2025

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

 


Rabu, 23 Juni 2021

Dari hati agar sampai ke hati

Bismillahirahmanirahim

Sebuah momen terekam lalu kan ku rangkai dalam kata, agar kita selalu sadar bahwa KELUARGA adalah tempat ternyaman bagaimanapun keadaannya

Kenalkan aku seorang anak perempuan yang hobinya nongkrong bersama teman temanku (pada saat itu), pada saat saya belum menyandang status sebagai "istri". Hari hariku diliputi kesibukan, kuliah sambil mengajar dan saya sangat menikmatinya.




    Dengan kesibukan yang ada, pulang ke rumah pun hampir tengah malam, karena harus lanjut buat bimbingan privat untuk siswa saya. dibalik saya menikmatinya, rasa lelah tak kalah hebatnya bahkan untuk sekedar berpapasan dengan orang di rumah pun sangat jarang.

Setelah beberapa waktu, di pertengahan kuliah magister saya.
Saya pun di lamar oleh teman, tak lama setelah itu saya menikah. 
Alhamdulillah
Waktunya mungkin sudah tiba. 
Peran baru dan status baru untuk saya. Bismillah

Beberapa bulan berlalu
Tak seatap lagi dengan orang tua
Kok heran yaa, setelah menikah rindu itu selalu hadir untuk beliau


 Padahal kalau mau diingat ingat kembali,
Rasanya baru kemarin saya selalu di telepon tanyakan keberadaan saya di manatanyakan soal makan saya sudah atau belum
Rutin kok teleponannya sampai saya sendiri yang kesal. Kok nelpon mulu sih!
Nah dari situlah saya sadar, bahwa 

Hal terpenting dari sebuah hubungan adalah menyambutnya dengan baik, karena pada hakikatnya kita tidak akan pernah benar benar tahu kapan rasa kehilangan itu hadir. Teruslah bersyukur bagaimanapun itu, terutama perihal keluarga

FAMILY WHERE LIFE BEGINS
AND LOVE NEVER ENDS


Dari situlah, saya yang selalu punya inisiatif untuk menghubungi mereka lebih dulu, walau sekedar tanyakan kabar mereka bagaimana di sana. 
Rasa rindu itu hanya perlu disalurkan baik melalui suara atau bertemu secara langsung. 

Itu yang selalu kulakukan ketika awal menikah, menepi juga memojok karena selain diderai rindu, pikiran menyeruak tak sebebas sebelum menikah, merasa sendiri padahal kutak menyadari ada seseorang yang selalu ada sebagai mengganti peran orang tua, melindungi juga mengayomi. Maka dari itu semakin kesini waktulah yang mengajarkan bahwa ada keluarga lain yang harus lebih diprioritaskan, makhluk itu bernama SUAMI. 

Berbicara mengenai suami, orang asing yang kini seatap dengan saya, orang asing yang kini menjadi teman berbagi cerita saya, yang sifatnya sudah kelihatan seiring berjalannya waktu, menciptakan suasana nyaman dengan caranya yang sederhana. Betapa tak disangkanya, perasaan itu semakin tumbuh menepis rasa rindu yang selama ini cukup menyiksa.

    Seolah tak pernah terjadi, perasaan itu makin matang tak lagi merasa sendiri karena ada suami yang bersedia selalu ada, bersedia mendengarkan. Sampai pada akhirnya saya positif hamil Alhamdulillah, akan ada keluarga baru lagi yang akan menemani, kita cukup menyambutnya dengan baik dan sabar

    Setelah 39 minggu penantian, akhirnya lahirlah anak kami, bertambah lengkaplah keluarga kecil kami berkat kehadirannya. Orang tua juga mertuaku tak ketinggalan mereka turut hadir jauh sebelum kelahiran cucunya. 

Tak sabar untuk melihat

Tak sabar untuk menimang

    Orang tuaku kini berstatus "kakek nenek" ungkapku saat melihat mereka menggendong bayi mungil itu di balik tirai kamar rumah sakit. Betapa bersyukurnya saya, karena Allah masih memberikan nikmat kesehatan untuk bapak ibu saya Alhamdulillah. Mereka terlihat sangat menikmati peran baru tersebut, senyum terpancar dari wajahnya dan saya pun seketika meneteskan air mata kebahagiaan terharu rasanya. Betapa beruntungnya dirimu anakku, engkau di kelilingi orang yang sayangnya begitu tulus hingga tak mampu kuungkapkan secara mendetail.

    Tulisan ini hanya gambaran besar, bahwa saya masih mengingat setiap rasa yang terukir dalam ingatan. Intinya kebahagiaan bisa milik siapa saja, termaksud saya sendiri, dan saat ini KELUARGA lah yang menjadi tempat pulang ternyaman di saat kita merasa tidak baik baik saja akibat dunia luar yang begitu menakutkan.

    Oleh sebab itu pulang menjadi tujuan karena di sanalah ada sosok yang bergelar Ayah, kapan pun siap menanti untuk memberi dekapan. Ada sosok anak yang menunggu untuk di beri perhatian dan kasih sayang, itulah rumah dalam keluarga Masya Allah Tabarakallah

Semoga kita semua bisa menjalankan dengan baik peran yang diamanahkan. Aamiin





Demikianlah sepenggal cerita yang tercurah dari hati agar sampai ke hati






Makassar, 23 Juni 2021

Jumat, 15 November 2019

Jangan kira aku lupa

Pikirnya pasti aku lupa
Padahal ku berulang ulang kali berpikir akan ku berikan apa dalam keterbatasanku saat ini

Hari demi hari hanya itu yang kulakukan *berpikir
"Akan ku berikan apa suamiku"

Tanpa perayaan tanpa hadiah
Semoga suamiku mengerti
Maafkan yaa sayang

Hanya kecup dan pelukan yang dapat kuberikan saat kau masih terlelap

Semoga kelahiran putri kita yang sholehah InshaAllah menjadi kado terindah buatmu :')



Hanya tulisan ini yang bisa kulakukan

Baca dengan lirih..


Lelaki di rumah kecilku

Lelaki di rumah kecilku begitu hangat dan bertutur kata lembut, ia tidak segan dalam membantu bila ada yang berantakan ataupun kotor

Lelaki di rumah kecilku ringan tangan terlibat dalam urusan bersih kotornya popok anak, dan mainan anak yang berserakah

Lelaki di rumah kecilku begitu khikmat sekali dalam niatnya melindungi, mencukupi, mengayomi, serta mendampingi orang yang ia cintai

Lelaki di rumah kecilku tak merasa malu bila ingin bersua dengan jemuran juga setrikaan, itulah sebenar benarnya lelaki, lelaki sejati akan selalu dicintai yaitu kamu

Aku beruntung, sangat beruntung



Semoga anak anaku dan semua anak anak yang ada di dunia, bisa jauh lebih beruntung dariku. Alhamdulillah



Di sudut yang lain

Seseorang yang ku kenal begitu tegar, yang selalu berkata semua baik baik saja kapan dan dalam kondisi apapun itu..
Seseorang yang pandai menyimpan masalah dalam pekerjaannya
Seseorang yang tenang saat hadapi berbagai persoalan dan
Seseorang yang rela berjuang tanpa mengeluh demi istri juga anaknya…

Iyaaa, tebakanmu benar

Seseorang itu adalah suamiku, ayah dari anaku

Entah ia harus jungkir balik, jatuh bangun diluar rumah, dalam keadaan sehat ataupun sakit demi menghidupi kebutuhan keluarganya. Saat pulang, ia berusaha Nampak baik baik saja 

Terimakasih
Karena selalu mengusahakan yang terbaik untuk keluarga kita, anak anak kita kebutuhannya terpenuhi dengan baik berkat dirimu sayang, terimakasih
Sabarmu dalam mendampingi dan memaklumi moodku yang kadang naik turun menjadi bukti atas tulusmu terhadapku, terimakasih

Terimakasih juga karena tak henti memberi figure yang terbaik atas peranmu sebagai ayah, serta terima kasih telah mengesampingkan ego pribadi dan terus memperbaiki diri menjadi imam yang sholeh buatku, doa terbaik selalu untukmu sayang

We love you and proud of you

-Istrimu, ibuk kaka dan adek


Rabu, 05 September 2018

MPASI

Alhamdulillah
Bentar lagi anak usianya 6 bulan. 
Sebagai ibu, saya harus extra selektif dalam mempersiapkan makanan yang akan dimakan anak saya

 walaupun ASI masih merupakan nutrisi terbaik untuk bayi (anak) yang harus diberikan sampai usia 2 tahun. Aamiin
 Tetapi pada usia 6 bulan anak perlu mendapat makanan tambahan.
 Makanan pendamping ASI atau disebut MPASI mulai diberikan pada usia 6 bulan karena proses percernaan bayi yang sudah mulai sempurna itu kata 
WHO "World Health Organization"

Sebagai catatan aja sih buat saya
Rencana untuk 2 minggu pertama buat "Menu Tunggal" dulu sebelum ke menu 4*
Berikut daftar menu walaupun tanpa keterangan khusus 
Bismillahirahmanirahim
1. MPASI dengan Wortel


zucchini untuk mpasi 6 bulan 

2. MPASI dengan Pisang

video resep mpasi 6 bulan

3. MPASI dengan Pepaya

variasi resep mpasi 6 bulan

4. MPASI dengan Alpukat

variasi mpasi usia 6 bulan

5. MPASI dengan Brokoli

resep mpasi 6-12 bulan (mpasi rumahan)

6. MPASI Pure Kacang Merah

resep mpasi 6-9 bln

7. MPASI dengan Kacang Hijau

resep mpasi bayi 6 bulan 2 minggu

8. MPASI Bubur Ubi Jalar


variasi menu mpasi 6 bulan

9. MPASI Beras Merah

variasi mpasi 6 bulan

10. MPASI dengan Pear

variasi mpasi bayi 6 bulan

Itulah beberapa makanan pendamping ASI usia 6 bulan yang dapat kita buat sendiri di rumah yang bahan dan kualitas lebih dapat terjamin. Bismillah

Minggu, 26 Agustus 2018

2❤️18

Lama tak bersua, sepertinya sudah berdebu
Mulai bersua yuks~


Tidak pernah berpikir untuk hidup bersama, itu awalnya~


Bertemu di akhir 2015 dan akrab diawal tahun 2016 sampai pada akhirnya masalah datang silih berganti "hanya sebagian saja yang mengerti" terhenti lalu terpisahkan

Sedih? Yaah tentu saja, namanya juga bukan jodoh hehe, tapi saya yakin saat itu bahwa di depan sana ada sesuatu yang lebih indah menanti, hal itulah yang kudoakan serta "sabar" yang kutanamkan

Sabar atas sesuatu yang tak terlihat sabar atas rasa sakit yang begitu dekat dan sabar untuk sesekali terenyuh ketika membaca buku atau bahkan menemukan "quotes" yang bgtu pas dengan suasana hati.

Sontak teringat, Ahh sudahlah~

"Ada Allah yg menguatkan" Itu kataku saat itu

Entah kenapa sangat hobi baca buku yang mengandung makna tentang perasaan ketika hati terluka, tak tau arah bahkan nyaris tersesat seakan ada lawan bicara yang begitu mengerti keadaan hati saat itu. Ku buka lembar per lembar dari buku itu, yang benar saja

Menenangkan juga mengharukan,
 dan saya masih ingat sedikit banyaknya kata dari buku itu seperti apa.

"Lepaskanlah, Maka besok lusa, jika dia cinta sejatimu dan sungguh menyayangimu, dia pasti akan kembali dengan cara mengagumkan karena-Nya
Ada saja takdir hebat yang tercipta untuk kita, percayalah
Jika dia tidak kembali, maka sederhana jadinya, dia bukan cinta sejatimu"
Airmata pun berlinang, memotivasi diri sendiri itulah yang terjadi

Berselang beberapa bulan tak bertemu, akhirnya "kami" dipertemukan (bertemu kembali)

Kalimat yang pertama mengendap dikepala saat melihat dia setelah berbulan bulan lamanya 

"itu dia yah? kok ada jenggotnya? sambil tersenyum dalam hati~

Tak ingin berbasa basi lagi "dia pun menemui bapak saya"

Kaget, rasa tak percaya menyelimuti. 

Kerumitan yang kemarin juga rasa sakit kini tak ada lagi apa apanya, dibanding dengan pembuktian darinya

Hey kamu, kamu mampu juga yah bersaing wkwk :p

Sudah cukup dengan keberanian yang dia tunjukan serta buktikan, bahagia sekali rasanya dipertemukan kembali dengan orang yang sama.

Allah memang maha baik, skenario terbaik, menyatukan seseorang yang mengharap kebaikan. Barakallah :')


Awal tahun 2017 tepatnya tanggal 17 April Akad serta janji suci itu pun terucap hingga akhirnya, yang awalnya hanya angan kini menjadi hangat~

Seatap, saling lempar tawa hingga kini hidup bersama
Bahkan tangisan seorang bayi pun telah menjelma nyata saat ini, suaranya setiap hari menghiasi subuhku dengan dia, yahhh dia, dialah suamiku

Alhamdulillah, terima kasih ya Allah 
Izinkanlah hambamu ini terus mengharap kebaikan dari sisimu serta tanamkanlah kepada anak cucu kami keimanan juga kebahagiaan dunia akhirat kelak. Aamiin