Anginpun berhembus kencang dan mengamuk
Mewakili isi hati yg meronta karna tak kuat menahan sedih
Air matapun terjatuh, tersayup malu melewati pipi yg sembab memerah karna amarah~
Mengapa jadi begini?
Mengapa kau buat kenangan buruk? dan
Mengapa kau singgah dihatiku?
Mewakili isi hati yg meronta karna tak kuat menahan sedih
Air matapun terjatuh, tersayup malu melewati pipi yg sembab memerah karna amarah~
Mengapa jadi begini?
Mengapa kau buat kenangan buruk? dan
Mengapa kau singgah dihatiku?
Tak pernahkah kau mengerti sedikit inginku, yg slalu ingin berada disisimu
Menemani saat aku rapuh
Menopangku saat aku mulai terjatuh
Membimbingku saat aku tak tau arah dan tujuan dan
Menyelimutiku saat dingin menusuk kulitku
Hujan sore ini membisu, sebisu bibirku
Lidah tak bertulang tak mampu lagi berkata ” Aku tulus menyayangimu ”
Seperti sebuah impian yg kandas menepi saat air hujan memberikan harapan pada tanah yg mengering~
Lidah tak bertulang tak mampu lagi berkata ” Aku tulus menyayangimu ”
Seperti sebuah impian yg kandas menepi saat air hujan memberikan harapan pada tanah yg mengering~


0 komentar:
Posting Komentar