Rabu, 27 November 2013

STORY

Mathematics is always being challenging subject for me, and also for many other students as well. I remember, when I entered primary school as a third grader, my mathematics teacher gave me and also my friends a lot of assignments to be done. What a pain was that most of them were about remembering or memorizing such as multiplication tables or formulas. At that time, mathematics was not favorite subject of mine.

Meanwhile, looking back at the classroom, I remember my math teacher at the third grade. She was actually my home teacher at that class, since in Indonesian school contexts, there only one teacher for all subjects in the grade 1 until 5. She was very kind and nice teacher. But, in the certain moment, when the students could not memorize the multiplication table for example, she would be angry and gave the students a punishment like a lot of home works. Also, since she was a teacher for all subjects in the third grade, she could not arrange and think deeper about the topics in mathematics or even how to teach those topics to the students.

Furthermore, there are also several bad evidences in my classroom at that time. The teacher taught the students in a book-oriented way. We as a student have to buy the book, either from the teacher or the book shops, in order to use it in the classroom. The students who do not have it would find difficult to follow the learning process in the classroom and gave a very bad effect on their score. Apart from it, the teacher tended to teach the students in a so called traditional approach of teaching mathematics. She, as a teacher, was the one who mastered the topics and have to transfer all of the information and knowledge to the students who were considered as a receiver. If I and my friends fail to understand something or in the exams, it would be considered as our faults and we have to take remedial in order to get a better score.

Facing those kinds of teaching and learning process made me confused, boring and sometimes frustrated. I struggled with mathematics, especially when it came to the problems requiring formulas or rules. Instead of being an active learner, I became a very quite person in the classroom. The causes, perhaps, due to the rules of the classroom or because of my lack of understanding about mathematics or both. Listening carefully and quietly to the teacher’s explanation were considered as a rule that every student has to take into account. Otherwise, they would be considered as a lazy student. One of anecdotes that was rising among students about learning mathematics is that, mathematics means “mati” or dead. It derived from Indonesian language – matematika – and students just take “mati” from the middle of that word.

In conclusion, mathematics in the time when I studied it in the third grade was taught in a traditional way of teaching. I was struggling in dealing with mathematics problems and formulas. Also, the teacher only transferred the information and knowledge to the students, without paying attention the development of students~

Selasa, 19 November 2013

TIME

Waktu bergulir meninggalkan setiap jejak langkah,
Namun waktu menjawab perlahan untuk setiap mimpi dan keinginan



Dan AKU tak harus memaksakan hasrat untuk setiap kehendak
Terkadang ada saatnya, AKU harus merelakan sebuah keinginan, untuk sesuatu yang lebih baik

Sesuatu yang tertunda bukanlah sesuatu yang hilang dari mimpi
Aku hanya butuh "keyakinan" untuk meraihnya
Dan aku akan membiarkan waktu mengalir sendiri apa adanya

Karena ku percaya,
Semua akan indah ketika AKU benar-benar memahami,
Memahami "SIAPA AKU"  dalam diriku sebenarnya~

Minggu, 10 November 2013

REPRESENT

Kamu khawatir?
Ku harap kamu jangan melakukannya
Karna saya cukup tahu "proses itu seperti apa"
Tidak kah kamu melihat senyum yang melekat ini? :)
Hargailah untuk tidak khawatir secara berlebih

Terima kasih 
Itulah yang pantas ku ucapkan

Percaya atas keyakinan setiap individual yang ada
Ku tau itu akan cukup membuka mata dan pikiranmu


Masalah "kesepian?" ku sudah terbiasa akan hal itu
Tapi sepi bukan berarti "kosong" 
Karna ku bersyukur bisa percaya pada "TUHAN"
Yang memberi cahaya saat gelap 

Ini hanya masalah waktu~

Secara kasat mata waktu memang begitu kejam
Apalagi terkait dengan suatu "hubungan"
Tapi yang paling penting haruslah terlebih dahulu memahami "proses"
Proses itu apa?
Seperti apakah sebaiknya kita bertindak, itulah yang tertanam dalam benak


Yang ku tahu
Waktu merupakan tantangan, jika melewati sebuah tantangan dengan sabar
Tanpa di minta "BAHAGIA" itu pasti akan datang dengan sendirinya :)

Yang ku tahu 
Semuanya butuh pengorbanan dan usaha
Yang bahagia "saat ini" belum tentu nantinya akan sebahagia yang ia rasakan "saat itu juga

Tentang yang terjadi
Percayalah semua kan baik baik saja~

Sekali lagi 
Ini hanya masalah waktu, segalah sakit yang merenggut dan ketidakjelasan serta kekecawaan itu akan sirna~



Jadi biarkan semuanya mengalir dengan sederhana dan apa adanya. 
Sekali lagi terima kasih telah peduli :)

Karena "BAHAGIA ITU SEDERHANA, SESEDERHANA JIKA WAKTUNYA SUDAH TIBA" ku rasa cukup~

Sabtu, 09 November 2013

FIGHTING

Siapa lagi yang bisa memberi motivasi kalau bukan diri sendiri, kurang lebih seperti inilah~


Hidup bagaikan air, mengalir apa adanya
Tak pernah berhenti walau sekejap saja
Tak peduli rintangan yang menghadang dan tak peduli penghalang yang melintang
Tetap memperlihatkan keindahannya meski berbagai masalah yang dihadapi
Menjadi komponen terpenting dalam kisah seseorang
Menjadi serpihan yang dapat di andalkan dari seseorang
Begitu banyak manfaat namun sangatlah sedikit kesiasiaannya yaitu SEMANGAT~
Siapa sih yang tidak mau hidup seperti itu ?

Tapi pada kenyataannya, kehidupan tak pernah semulus yang kita harapkan
Tak pernah ada hidup yang seperti jalan tol, mulus dan lurus sejauh mata memandang 
Tak berliku liku dengan tajamnya, indah dan tanpa halangan, tak pernah ada hidup seperti itu~

Dalam hidup ini pastilah ada masalah dan tantangan yang menerpa kita
Yang menyebabkan kita "kadang" menghadapi kegagalan~

Dalam hidup yang sempit ini, kerap kali kita menghadapi kegagalan
Sudah menjadi kebiasaan kita, bahwa setelah mengalami apa yang namanya "kegagalan"
Kita cenderung lebih hati hati, serta takut pada kegagalan 
Bahkan ada beberapa yang mengurungkan mimpi serta harapannya
Setelah tersandung KEGAGALAN~


Namun jika kita mengatakan bahwa diri kita itu adalah seseorang yang "cerdas"
Tanpa sadar inilah kondisi dimana penguatan itu hadir
Lakukanlah "sugesti diri" yang positif agar lebih "percaya diri"
Seharusnya sekeras apapun benturan yang menerpa hidup ini bukanlah apa apa
Begitu banyaknya kegagalan seharusnya tidak membuat kita semakin terpuruk!
Tapi justru keputusasaan yang kita rasakan itu
Membuat kita berkembang menjadi pribadi yang lebih baik 
Jangan menjadikan kegagalan sebagai waktu untuk berputusasa, namun
Jadikanlah kegagalan sebagai kesempatan untuk "intropeksi diri"
Memahami kelebihan terutama kekurangan yang ada
Memaknai dan mengambil hikmah dari kegagalan itu, nah
Dari sinilah kesabaran yang sesungguhnya itu muncul
Karena kita takkan pernah belajar dari kesuksesan, melainkan kita belajar dari kegagalan~



"HANYA ORANG YANG BERANI GAGAL TOTAL YANG AKAN MERAIH KESUKSESAN SERTA KEBERHASILAN TOTAL- John F. Kennedy"



"BERDOA DAN BERUSAHA MAKA ALLAH AKAN MENUNTUNMU- Me"

Kamis, 07 November 2013

YAKIN

Terkadang hari yang membosankan datang
Dan pikiran aneh menyeruang dalam kepala
Kugunakan kakiku, agar dapat berdiri tegap
Tidak peduli apapun hasil akhirnya
Walaupun ku sadar akan keterbatasan akademik
Perjalanan itu, Pengalaman itu setiap kali akan selalu kutopang sendiri
Jika tidak tahu mau melakukan apa
Lepaskan kecemasan itu, pesimis itu, serta keraguan itu
Teruslah maju, selalu~

Garis lurus yang menggambarkan masa depanku
Terbuat dari keberanian yang ku kumpulkan selama ini
Melewati tembok tinggi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya
Lanjutkan perjalanan, lewati titik hilang yang menyesatkan
Saya yakin dan akan terus mencoba untuk yakin terhadap takdir

Jalan liku yang panjang
Aku yang memilihnya sendiri, aku yang membuat keputusan sendiri
Bukan orang lain
Kan ku bakar sendiri semua mimpiku
Lewati kegelapan dengan cahayanya
Dibalik tembok yang runtuh bermakna kegagalan
Dapat kulihat langit dan harapanku lagi~